Tuesday, May 13, 2008

Janda Kembang Mantan Bunga Desa

Tersebutlah sebuah desa di Selatan Jogja...
Tinggal di sana seorang wanita muda yang jadi bunga desa, jeng Mumun namanya. Konon, kecantikan jeng Mumun ngalah-ngalahin bidadari dari surga. Kecantikannya sanggup membuat para pria desa tersebut jatuh cinta jiwa dan raga. Dan ternyata kecantikan jeng Mumun tersohor sampai ke desa tetangga. Maka berlomba-lomba lah para pria dari desa jeng Mumun dan sekitarnya demi mendapatkan cinta sang bunga desa.
Salah satu yang jatuh cinta pada jeng Mumun adalah pemuda Parman. Sayangnya, ketika pemuda Parman bermaksud mengungkapkan perasaannya, jeng Mumun sudah menetapkan hatinya untuk pemuda desa tetangga dan menerima pinangan sang pemuda desa tetangga itu, dengan demikian hancurlah hati pemuda Parman, singkat cerita...pemuda Parman pun jadi gila...

And the story goes....
Puluhan taun kemudian, setelah menikah dengan pemuda desa tetangga dan tinggal di desa sang suami, jeng Mumun memiliki beberapa orang anak dan cucu. Ya...jeng Mumun telah menjadi seorang nenek. Walaupun demikian, waktu tidak mampu menghapus pesona kecantikan masa mudanya, ia masih tetap saja cantik bak bidadari.
Tibalah pada suatu hari...sang suami di panggil sang Ilahi...
jeng Mumun pun menjadi janda...
bukan janda biasa...
karena kecantikannya, jeng Mumun, mantan bunga desa itu kini menjadi janda kembang. Pamornya mampu memikat hati para pria, bahkan pria beristri sekalipun, sampai-sampai sang pria siap menceraikan istrinya. Semakin hari semakin banyak pria yang datang menghampiri, sampai jeng Mumun pusing sendiri, dan perlu waktu untuk menyepi. Maka jeng Mumun pun memutuskan pindah ke desa lamanya, dimana dulu ia pernah menyandang predikat bunga desa. Rencananya di sana ia tinggal bersama kedua orang tuanya. Belum juga lama jeng Mumun di sana, desa itu mendadak kisruh, rupanya berita kepulangannya membuat resah para wanita terutama para ibu, mereka khawatir para suami kepincut pesona mantan bunga desa yang sekarang sudah berstatus janda bukan janda biasa alias janda kembang...

Selain para wanita dan para ibu, ada satu orang lagi yang hatinya resah, gundah gulana..ia adalah pemuda Parman yang pernah patah hatinya oleh jeng Mumun, rupanya setelah puluhan tahun berlalu, ia masih berharap mendapatkan cinta jeng Mumun. Dan pemuda Parman pun menjadi makin gila, kali ini bukan gila karena patah hati, namun menjadi gila (lagi) karena cinta lamanya mulai bersemi (lagi). Layaknya para pria desa itu, pemuda Parman mabuk janda. Namun kali ini pun sama seperti waktu lalu, gayung tak bersambut, jeng Mumun jatuh cinta pada salah seorang aparat desa...

Akhir cerita...pemuda Parman yang menjadi gila karena tergila-gila pun jatuh sakit dan ia meninggal.

No comments: