Merespon sms curhatan saya tadi malem, temen saya yang juga sedang berkutat dengan tesis dan masa depan percintaannya me-reply sms saya tadi pagi, mengutip wise words dari seorang teman lainnya, dia bilang dinamika hidup itu memang ya gitu itu, kalo ketemu turunan pasti bakal nemu tanjakan, ya emang iya sih, saya juga sering bilang (mengutip wisdom words entah punya siapa) life is a spinning wheel, kadang kita di atas kadang kita di bawah, for some people who believe in karma pastinya bakal bilang what goes up must come down, emang udah begitu hukumnya.
Teorinya sih gitu, tapi ternyata rumit yah kalo ngalamin sendiri hehe. Emang kalo abis turunan biasanya ada tanjakan, dan saya sedang ada di tanjakan terjal tak berujung (halah!!), kmaren-kmaren seems like i'm on the right track, smuanya berjalan sangat ringan, rupanya waktu itu saya sedang berada di turunan, jadinya saya ga ngrasa lelah sama skali, smua yang saya jalanin rasanya effortless, very easy, got nothing to lose banget. And suddenly, just within a blink, smuanya kerasa berat, so I really am get tired and extremely angry. Knapa yah? duuuh...saya sebenernya paling males melontarkan pertanyaan KNAPA, lha knapa harus males? nah loh hehe, ya karena pertanyaan KNAPA selalu di ikuti dengan jawaban KARENA, dan saya bukan orang yang enteng aja menjawab pertanyaan KENAPA dengan jawaban KARENA sekenanya seperti layaknya finalis VJ MTV HUNT 2008 di malem final yang tayang live di Global TV (eh? ada yg nonton kan? yah ato se-enggaknya memaksakan diri untuk menonton, kalo anda sempet nonton u must know lah what I mean ;p).
Well...the reason I write this blog at this very moment adalah untuk menumpahkan jawaban atas pertanyaan knapa di atas. Yaa..sepertinya smuanya terjadi sangat tiba-tiba dan saya sama skali ga siap, sesuatu yang sangat tiba-tiba biasanya shocking, kan? yah, then again, itulah hidup yang katanya penuh kejutan, temen saya, Doni, sering bilang expect the unexpected (tapi kalo the unexpected-nya keseringan juga rasanya pengen muntah kali, Do ;p ) let's say saya lagi naek motor nurunin turunan, kalo saya sadar dan siap ngadepin tanjakan di depan saya, pastinya saya udah ambil ancang-ancang, mindah gigi dan siap nge-gas demi bisa melewati tanjakan itu dengan mulus, sayangnya saya ga ada preparation sama skali dan nyaris ga sadar kalo di depan saya ada tanjakan, mungkin saya naek motornya sambil nglamun dengan pikiran mengembara kemana-mana, jadilah saya shock, boro-boro mindah gigi ato nge-gas, yang ada mungkin saya nge-rem mendadak dan jatuhlah saya mencium aspal. Yang baru aja saya alamin seharian kmaren layaknya perubahan temperatur yang ekstrim, pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi seperti halnya yang terjadi pada segumpal awan, lalu arus udara itu turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan terciptalah angin puting beliung yang meluluh lantakan apa saja yang ada di sekitarnya.
Pernah ngalamin hal serupa? Brarti pernah juga dong kayak saya yang stelah itu mengkambing hitamkan sang pencipta?, mengutip tulisannya Samuel Mulia di KOMPAS entah edisi kapan (baru-baru ini kayaknya) kalo udah kepentok, manusia sukanya 'berdialog' dengan Tuhan, "God, why did you do this to me?" coba Tuhan bisa jawab balik "Why not?", apa ga makin bingung kita? gitu sih sekelumit artikelnya Samuel yang saya inget.
Yah..untungnya Tuhan memang Maha Bijak dan ga nanya balik sama kita hehe. Setelah saya pikir-pikir lagi, manusia memang sukanya nyari kambing hitam (padahal enakan juga kambing guling ato gule kambing kan?), sampe sang pencipta aja di kambing hitamkan atas sesuatu yang sebenarnya adalah konsekuensi dari pilihan-pilihan yang kita buat, saya masih inget waktu saya SD, guru agama saya bilang bahwa salah satu hak teristimewa yang di berikan Tuhan sama manusia adalah hak untuk bisa memilih, and every choices have their own consequences...
dan saya sedang menuai konsekuensi atas pilihan yang saya buat...
TENTANG MENJAGA HATI
Saya punya best friend yang juga saya anggap sebagai suhu saya dalam menghadapi berbagai problematika hidup (hehehe, berat banget nih bahasanya). I was there through her ups and downs, so I learn a lot...
Dan inilah beberapa pelajaran yang saya peroleh selama bersahabat dengannya:
1. Sebaiknya ga berharap orang bisa jagain hati kita, cuma kita yang bisa jagain hati kita sendiri, kadang the best way not to get hurt adalah dengan gak questioning pasanganmu hal-hal yang jawabannya u already knew might hurt you. Yeah I got the point, Yan, stop questioning prevents you from being hurt.
2. Kalo lo jomblo, jangan pernah selingkuh sama pacar orang, kecuali lo juga punya pacar (halah!). Gimanapun juga pasti pihak jomblo lah yang menanggung sgala kerugian. Mendingan juga nyari yg 2nd-an dengan kualitas yang masih bagus tentunya hehe. NEVER WAS and NEVER WILL jadi selingkuhan apalagi wanita simpanan, gw janji ama lo dan diri gw sendiri, Yan.
3.Imbalan atas smua kesabaran yang lo jalanin pasti berbuah manis. Walopun SABAR isn't my middle name, gw coba deh, semoga...doa'in gw yah, Yan
next issue: Retail therapy
coming soon
not at your nearest theatres
Teorinya sih gitu, tapi ternyata rumit yah kalo ngalamin sendiri hehe. Emang kalo abis turunan biasanya ada tanjakan, dan saya sedang ada di tanjakan terjal tak berujung (halah!!), kmaren-kmaren seems like i'm on the right track, smuanya berjalan sangat ringan, rupanya waktu itu saya sedang berada di turunan, jadinya saya ga ngrasa lelah sama skali, smua yang saya jalanin rasanya effortless, very easy, got nothing to lose banget. And suddenly, just within a blink, smuanya kerasa berat, so I really am get tired and extremely angry. Knapa yah? duuuh...saya sebenernya paling males melontarkan pertanyaan KNAPA, lha knapa harus males? nah loh hehe, ya karena pertanyaan KNAPA selalu di ikuti dengan jawaban KARENA, dan saya bukan orang yang enteng aja menjawab pertanyaan KENAPA dengan jawaban KARENA sekenanya seperti layaknya finalis VJ MTV HUNT 2008 di malem final yang tayang live di Global TV (eh? ada yg nonton kan? yah ato se-enggaknya memaksakan diri untuk menonton, kalo anda sempet nonton u must know lah what I mean ;p).
Well...the reason I write this blog at this very moment adalah untuk menumpahkan jawaban atas pertanyaan knapa di atas. Yaa..sepertinya smuanya terjadi sangat tiba-tiba dan saya sama skali ga siap, sesuatu yang sangat tiba-tiba biasanya shocking, kan? yah, then again, itulah hidup yang katanya penuh kejutan, temen saya, Doni, sering bilang expect the unexpected (tapi kalo the unexpected-nya keseringan juga rasanya pengen muntah kali, Do ;p ) let's say saya lagi naek motor nurunin turunan, kalo saya sadar dan siap ngadepin tanjakan di depan saya, pastinya saya udah ambil ancang-ancang, mindah gigi dan siap nge-gas demi bisa melewati tanjakan itu dengan mulus, sayangnya saya ga ada preparation sama skali dan nyaris ga sadar kalo di depan saya ada tanjakan, mungkin saya naek motornya sambil nglamun dengan pikiran mengembara kemana-mana, jadilah saya shock, boro-boro mindah gigi ato nge-gas, yang ada mungkin saya nge-rem mendadak dan jatuhlah saya mencium aspal. Yang baru aja saya alamin seharian kmaren layaknya perubahan temperatur yang ekstrim, pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi seperti halnya yang terjadi pada segumpal awan, lalu arus udara itu turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan terciptalah angin puting beliung yang meluluh lantakan apa saja yang ada di sekitarnya.
Pernah ngalamin hal serupa? Brarti pernah juga dong kayak saya yang stelah itu mengkambing hitamkan sang pencipta?, mengutip tulisannya Samuel Mulia di KOMPAS entah edisi kapan (baru-baru ini kayaknya) kalo udah kepentok, manusia sukanya 'berdialog' dengan Tuhan, "God, why did you do this to me?" coba Tuhan bisa jawab balik "Why not?", apa ga makin bingung kita? gitu sih sekelumit artikelnya Samuel yang saya inget.
Yah..untungnya Tuhan memang Maha Bijak dan ga nanya balik sama kita hehe. Setelah saya pikir-pikir lagi, manusia memang sukanya nyari kambing hitam (padahal enakan juga kambing guling ato gule kambing kan?), sampe sang pencipta aja di kambing hitamkan atas sesuatu yang sebenarnya adalah konsekuensi dari pilihan-pilihan yang kita buat, saya masih inget waktu saya SD, guru agama saya bilang bahwa salah satu hak teristimewa yang di berikan Tuhan sama manusia adalah hak untuk bisa memilih, and every choices have their own consequences...
dan saya sedang menuai konsekuensi atas pilihan yang saya buat...
TENTANG MENJAGA HATI
Saya punya best friend yang juga saya anggap sebagai suhu saya dalam menghadapi berbagai problematika hidup (hehehe, berat banget nih bahasanya). I was there through her ups and downs, so I learn a lot...
Dan inilah beberapa pelajaran yang saya peroleh selama bersahabat dengannya:
1. Sebaiknya ga berharap orang bisa jagain hati kita, cuma kita yang bisa jagain hati kita sendiri, kadang the best way not to get hurt adalah dengan gak questioning pasanganmu hal-hal yang jawabannya u already knew might hurt you. Yeah I got the point, Yan, stop questioning prevents you from being hurt.
2. Kalo lo jomblo, jangan pernah selingkuh sama pacar orang, kecuali lo juga punya pacar (halah!). Gimanapun juga pasti pihak jomblo lah yang menanggung sgala kerugian. Mendingan juga nyari yg 2nd-an dengan kualitas yang masih bagus tentunya hehe. NEVER WAS and NEVER WILL jadi selingkuhan apalagi wanita simpanan, gw janji ama lo dan diri gw sendiri, Yan.
3.Imbalan atas smua kesabaran yang lo jalanin pasti berbuah manis. Walopun SABAR isn't my middle name, gw coba deh, semoga...doa'in gw yah, Yan
next issue: Retail therapy
coming soon
not at your nearest theatres
